MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus bahasa indonesia W.J.S
Poerwa Darminta.
Cinta adalah rasa sangat suka atau
rasa sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan,
kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas
kasihan.
Maka, pengertian cinta dan kasih hampir bersamaan,
sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta kepada sesorang. Dan, cinta kasih
bisa juga diartikan sebagai perasaan suka atau sayang kepada seseorang dan juga
disertai dengan menaruh belas kasih.
Cinta bisa dibina secara baik apabila ada 4 unsur,
yaitu :
•
Pengasuhan
•
Tanggung jawab
•
Perhatian
•
pengenalan
menurut Dr. Sarlito W. Sarwono juga mengemukakan
pendapat bahwa cinta juga memiliki 3 unsur, yaitu:
•
ketertarikan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala
prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, ada
uang sedikit beli hadiah untuk dia.
•
Keintiman adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa
antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi panggilan formal seperti
bapak, ibu saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang
dan sebagainya.makan sepiring berdua.
•
Kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen
rindu kalo jauh atau lama tak bertemu, adanya ungkapan ungkapan rasa sayang dan
seterusnya.
Berdasarkan “Triangular Theory of Love” disebutkan
beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta, yaitu :
1. Menyukai
(liking) atau pertemanan karib (friendship), yang cuma memiliki elemen
intimacy. Dalam jenis ini, seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan
kedekatan dengan orang lain tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu
atau komitmen jangka panjang.
2. Tergila-gila
(infatuation) atau pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion.
Jenis ini disebut juga Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya
sebagai “cinta pada pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan
commitment, cinta jenis ini mudah berlalu.
3. Cinta
hampa (empty love), dengan elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali
cinta yang kuat bisa berubah menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah
commitment tanpa adanya intimacy dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai
pada kultur masyarakat yang terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan yang
telah diatur (Era Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih?)
4. Cinta
romantis (romantic love). Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang
kuat (intimacy) melalui dorongan passion.
5. Cinta
persahabatan sejati (companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah
kehilangan passion tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam
serta commitment. Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang
berlawanan jenis.
6. Cinta
semu (fatuous love), bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat
bergelora dan meledak-ledak (digambarkan “seperti angin puyuh”), commitment
terjadi terutama karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy
sebagai penyeimbang.
7. Cinta
sempurna (consummate love), adalah bentuk yang paling lengkap dari cinta.
Bentuk cinta ini merupakan jenis hubungan yang paling ideal, banyak orang
berjuang untuk mendapatkan, tetapi hanya sedikit yang bisa memperolehnya.
Sternberg mengingatkan bahwa memelihara dan mempertahankan cinta jenis ini jauh
lebih sulit daripada ketika meraihnya. Sternberg menekankan pentingnya
menerjemahkan elemen-elemen cinta ke dalam tindakan (action). “Tanpa ekspresi,
bahkan cinta yang paling besar pun bisa mati” kata Sternberg.
Non Love, adalah suatu hubungan yang tidak terdapat
satupun dari ketiga unsur tersebut. hanya ada interaksi namun tidak ada gairah,
komitmen, ataupun rasa suka.
B. Cinta Menurut Ajaran Agama
• cinta
diri
mencintai segala sesuatu yang baik
pada dirinya, dan sebaliknya dia membenci sesuatu yang dapat menghalangi
dirinya.
Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta
alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk menuntut
segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindar dari
segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi
Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau
akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari
segala keburukan.
• cinta
kepada sesama manusia
agar dapat hidup dengan penuh
kesabaran dan keharmonisan dengan sesama manusia, tidak boleh tidak ia harus
membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia
menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang
lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain.
• cinta
seksual
dorongan cinta seksual yaitu suatu
fungsi penting untuk malahirkan keturunan demi kelangsungan jenis, maka dari
dorongan cinta seksual tersebut terbentuklah keluarga. Hal tersebut merupakan
emosi alamiah dalam diri manusia yang tidak diingkari, tidak ditentang ataupun
ditekannya. Namun, dalam ajaran agama islam pengendalian dan penguasaan cinta
ini dengan cara yang sah yaitu, dengan perkawinan.
• cinta
kepada allah
Kemesraan dapat menimbulkan daya
kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentu
seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
C. Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu
manifestasi cinta manusia terhadap tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk
ibadah. Kecintaan manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Hal ini karena pemujaan kepada tuhan adalah inti, makna kehidupan yang
sebenarnya, sebabnya tuhan lah yang menciptakan alam semesta.
Pemujaan manusia sebenarnya ingin
berkomunikasi dengan tuhannya. Manusia memhon ampunn perlindungan dll kepada
tuhannya.
D. Kasih
sayang
Menurut kamus umum bahasa indonesia
W.J.S Purwodarmito kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang atau cinta
kepada seseorang. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Kasih
sayang ada dua bentuk yaitu, kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih
sayang, Kasih sayang juga dasar komunikasi dari keluarga.
Kata kasih dan sayang itu mengandung
pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti setiap insan manusia perlu tahu dan
mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam
sanubari. Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki
kasih maupun sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai
sekaligus mencintai orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal
menjemput.
Yang dimaksud dengan kasih dan
sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang
laki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini
bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu
ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat
yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri
sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan
disayanginya.
E. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar
mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang
akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang
mendalam. Mewujudkan Cinta Kasih Untuk dapat mewujudkan cinta kasih dan sayang
dalam kehidupan agar tentram damai dan bahagia dapat dengan cara :
1. Cara
mewujudkan cinta diri sendiri
Dapat dilakukan dengan mengurus
dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani dan rohani dirinya sendiri
terpenuhi secara wajar. Contohnya mandi, menyisir rambut, memaka wangi-
wangian, mengenakan baju yang sopan tidak melanggar adat atau norma yang ada.
2. Cara
mewujudkan cinta sesama manusia / persaudaraan
Dapat dilakukan dengan perbuatan
yang bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya saling tolong menolong, kerja
bakti, saling tepo seliro, Jean Henry Dunant ( 1882-1910) seorang bankir dan
penulis berkebangsaan Swiss yang atas suka relanya menolong setiap orang yang
menderita luka-luka dalam pertempuran Solferino (1859) mendirikan Palang Merah
International (1863)
3. Cara
mewujudkan cinta erotis
Dapat dilakukan apabila dilandasi
dasar cinta kasih yang bertanggung jawab dan tidak melanggar adat atau norma
yang ada. Contohnya cinta eotis seorang lelaki terhadap perempuan yang di sudah
di ikat pernikahan di dasari percintaan.
4. Cara
mewujudkan Cinta Keibuan
Dapat dilakukan dengan dilandasi
kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap anaknya dari sejak dikandung,
melahirkan, dan mengurus sampai menikahkan dengan tanpa pamrih sedikitpun dan
doanya yang selalu menginginkan dan melihat anaknya bahagia di jauhkan dari
segala kesusahan.
5. Cara
mewujudkan Cinta kepada Allah
Dapat dilakukan dengan dilandasi
cinta yang teramat sangat dan meniadakan Tuhan selain Allah dengan beraqidah
yang kokoh dan bertaqwa atau menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan
yang sudah di tentukan Nya.
6. Cara
mewujudkan Cinta kepada Rasull
Dapat dilandasi dengan cinta dengan
mencontoh suri teladan yang baik yang ada pada diri rasul yaitu sidiq, tablig,
amanah, dan fatonah yang di laksanakan setiap saat selama masih diberi
kehidupan oleh sang maha hidup.
C. Kesimpulan
Dari pembahasan ini dapat ditarik
suatu kesimpulan :
Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan
dari Cinta kasih dan sayang
Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu
keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta
yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
Cinta dan kasih mengandung arti yang
hamper sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan, yitu cinta lebih
mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan
pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
Cinta itu mulia, bisa sangat indah,
cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa
yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak
belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka
cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
D. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini
penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
Selanjutnya penulis juga mengharapkan
kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.
MANUSIA DAN
KEINDAHAN
MANUSIA DAN
KEINDAHAN
A. Makna Keindahan
Pengertian menurut keindahan Liang
Gie dalam bukunya Garis besar estetik (filsafat keindaha) dalam bahasa inggris
yaitu beautiful.
Menurut cakupan orang-orang
membedakana antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah
benuk tertentu yang indah.
Keindahan dibedakan dari bebrapa pengertian, adalah
sebagai berikut.
Ø Keindahan
dalam arti luas
Ø Keindahan
dalam estetis murni
Ø Keindahan
dalam terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
1. Keindahan
dalam arti luas mengandung pengertian ide-ide kebaikan misalnya menurut Plato,
keindahan adalah watak yang indah dan hukum yang indah
Menurut Aristoteles keindahan adalah
sebagai sesuatu yang baik juga menyenanngkan.
Menurut Plotinus mengatakan, keindahan itu tentang
ilmu yang indah dan kebajikan yang indah
Menurut orang Yunani keindahan itu, pikiran yang
indah dan adat kebiasaan yang indah.
Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya adalah
sebagai berikut:
a. Keindahan
Seni
b.
Keindahan Alam
c.
Keindahan Moral
d.
Keindahan Intelektual
2. keindahan
dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estentik seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang di serapnya.
3.
Keindahan dalam arti yangf terbatas mempunyai arti yang lebih di sempitkan
sehingga hanya menyagkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan
yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Jadi keindahan pada dasarnya adalah
sejumlah kualitas pkk tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualitas yang
paling sering bdisebut adalah kesatuan.
Filosofi seni mengatakan keindahan
itu sebgai kesatuan hubungan yang terdapat antara pencerapa-pencerapan indra
kita.
Keindahan identik dengan kebenaran,
keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Kedua-duanya
mempunyai nilai yang sama yaitu abadi yaitu mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah, yang tidak mendukung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga
bersifat universal . artinya tidak terikat oleh seera perorangan, waktu dan
tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
B. Nilai Estetik
Dalam rangka terori umum
tentang “The Lianh Gie” menjelaskan
bahwa pengertian yang dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya
niali moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang
berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan
disebut nilai estentik.
Dalam bidang filsafat, istilah
sering kalin dipakai sebagai kata benda abstrak yang berarti keberhargaan
(wort) atau kebaikan (goodness)
Dalam “dictionary of sociology and
relate ecience” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut.. kemampuan
yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia,
sifat suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok.
Hal itu berati nilai adalah :semata-mat reealita psikologi yang harus
dibedakan secara tegas dari kegunaan
karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri.
Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti
kebenarannya.
Nilai dibedakan antyara lain
subyektif dan nilai obyektif atau yang membedakan nilai perseorangan dan nilai
kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai ekstrinsik dan
instrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat
sarana untuk sesuatu hal lainnya. Yakni nilai yang bersifat sebagai alat untuk
membantu.
Contoh : puisi, bentuk puisi yqang terdiri dari
bahasa, diksi, baris sajak irama.
Tari-tari, darmawulan-minakjinggo
suatu tarian halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak gerik
adalah tari perang antara darmawulan dan minak jinggo.
Nilai intrinsik adalah pesan yang
ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat atau benda ) . pesan yang
disampaikan koleh tanan darmawulan –minak jinggo adallah kebaikan melawan
kejahatan.
C. Apa Sebab Manusia Mencintai
Keindahan
Keindahan pada dasarnya adalah
alamiah. Alam itu ciptaan tuhan. Ini berarti bahwa keindahan juga ciptaan
tuhan. Menurut al-qur`an alam ini sepenuhnya milik alah, karena allahlah yang
menciptakan.
Alamiah itu artinya wajar, tidak
berlebihan, tidak pula kurang. Kalau pelukis wanita lebih cantik dari keindahan
yang sebenarnya, judtru tidak indah. Karena akan ada ucapan “ lebih cantik
ndari warna aslinya”.
Bila ada sebuah drama, pemakaannya
itu berlebih-lebihan
Contoh : marah dengan meluap-luap padahal kesalahan
kecil dan ada seserang kehilangan barangnya yang tidak berharga, kemudian dia
menangis. Itu dinamakan tidak alamiah.
Jadi kesimpulannya adalah keindahan
berasal dari kata “ Indah” berati bagus,
permai, cantik, molek, dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan adalah
segala hasil seni dalam alam semeta
ciptaan tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia.
Keindahan identik dengan kebenaran.
Keduanya mempunyai niali yang sama. Abadi dan mepunyai daya tarik yang selalu
bertambah. Keindahan bersifat universal.sejak abad ke 18 penhgertian keindahan
ini telah dimulai oleh para filosofi. Keindahan dapat dibedakan sebagai suatu
kuaitas abstrak dan sebagai sebuah banda tertentu yang indah.
Keindahan dalam arti abstrak murni
mencakup pengalaman abstrak seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang
diserapnya.
Ciri-ciri keindahan, menytangkut
kualitas hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan, keselarasan,
kesetangkupan, keseimbangan, pertentangan. Dari ciri-ciri itu diambil
kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari
garis warna, bentuk dan kata-kata.
Defenisi keindahan sangat luas. Karena itu dalam
abstetik modern orang lebih suka
berbicara tentang seni dan astetika. Itu merupakan gejala kongkrit yang dapat
dikelan dengan pengalaman secara emperik dan penguraian sistematik daam
Al-quran Allah SWT berfirman.
Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada
mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka
akan menjawab: "Allah." Katakanlah : "Segala puji bagi
Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan
yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.
.(Q.S.Luqman,[31]:25-26)
Bahkan manusia adalah : bagaian
alam itu sendiri, karena Ia ciptakan bermula dari apa yang ada dialam.Allah
mengatakan dalam Al-Qur`an
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di
bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya
tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu(Q,S. Al-Baqarah : [2] :
29).
D. Keindahan Dalam Islam
Imam Al-Ghazali berkata : “Kepunyaan
Allah-Lah keindahan, keagungan, dan kebesaran. Kesempurmaan, kesucian tidal
dapat disandangkan dan dibayangkan kecuali hanya untuk Allah sediri, Yang Maha
Esa, Yang Maha Benar yang memilki keluhuran dan kemuliaan.
Kesempurnaan hanya lah milik Allah sendiri, yang maha
suci dari kekurangan cacat dan cela.
Yang itu dicintai.........;
Yang indah secara mutlak hanyaLah dia yang maha esa;
Yang tidak sekutu bagi-Nya;
Yang Tunggal, tiada yang menandingi-Nya;
Tempat Bergantung, tiada yang menantang-Nya;
Yang maha kaya, yang tidak berkeperluan;
Yang menentu kan hukum, tiada yang menolak hukum-Nya;
Yang menetapkan keputusan, tiada yang dapat megugat-Nya;
Yang orang-oraang arif, yang sempurna kearifanNya
menggaku tak mampu mengetahuinya;
Yang puncak kenabian para nabi, mengaku tak dapat
menyipatnya sebagai manamestnya, katanya;
“aku tak dapat menghinggakan pujian untuk-Mu
sebagaimana Engkau puji dari-Mu sendiri.
Allah itu indah, dan diantara keindahan
perbuatan-Nya ialah kasih sayang dan
kelemah lembutan-Nya, karena dia memberi tugas yang ringan, tetapi memberi
pahala yang banyak, memberi tempo kepada
orang-orang yang melanggar, agar bertaubat dan penyantun terhadap
orang-orang yang berdosa.
Dan kalau sekiranya Allah, menyiksa
manusia karena kesalahan yang
diperbuatnya, niscaya tidak ada mahluk yang bergerak pun yang tinggal dimuka bumi itu, namun Allah
menangguhkan siksa mereka sasampai pada batas masanya yang telah di tentukan
(Q.S Fathir : 45)
E. Makna Renungan
Renungan berasal dari kata renung.
Merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu
secara mendalam. Renunagn adalah hasil merenung .
Orang yang merenungkan setiap kegiatannya/segenap
pengetahuannya yang dia miliki dapat disebut berfilsafat. Tetapi tidak semua
orang mampu berpikir kekilsafan. Dimana kekilsafan mendasarkan diri pada
penalaran. Penalarab adalah prosesd berpikir yang logis dan analitis. Berpikir
merupakan kegiatan kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar. Sedang
analisis adalah kegiatan. Berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu
sehingga pengetahuan yang kita peroleh disebut pengetahuan-pengetahuan tidak
langsung.
Setiap pernah orang merenung. Sudah
tentu kadar renungannya satu sama lain berbed, meski objek yang direnungkan itu
tergantung kepada obyek dan subyek
Ada 3 macam pemikiran
kefilsafatan adalah sebagai berikut:
1. menyeluruh,
artinya pemikiran yang luas bukan hanya ditinjau sudut pandangan tertentu. Tetapi ingin
mengetahui ilmu yang satu dengan ilmu yang lain.
Contoh dengan moral dan seni dan tujuan hidup
2.
mendasar, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang
fundamental.(keluar gejala) sehingga dapat dujadikan dasar berpijak bagi segenap bidang keilmuan.
3.
spekulatif artinya hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar untuk
pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiran selalu dimaksudkan sebagai
dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru.
Metafisika adalah cabang filsafat
yang paling umum, mendasar dan kritik spekulatif. Renungan atau pemikiranyang
dibahas dalam modul ini adalah yang berhubungan dengan keindahan. Tanpa
direnungkan hasil seni tidak mencapai keindahan.
Renungan atau pemikiran berhubungan dengan keindahan
didasarkan atas 3 macam teri yaitu:
1. teori
metafisika, plato mendalilkan adanya dunia ide para taraf yang tertinggi,
sebagai realita illahi itu.
2.
teori pengungkapan, dam teori ini dikatakan oleh Benedelto Croce. Bahwa seni
adalah pengungkapan kesan-kesan yang dimiliki seserang
3.
teori psikolgis, dinyatakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan bawah sadar dari serang seniman.
Dalam proses jiwa seniman pada waktu
merenung dalam rangka menciptakan seni,menurut ke ats menyatakan bahwa, untuk
mengatasai rasa ragu-ragu atau takut yang meledakkan imajinasi, dan imajinasi
ini membentuk keindahan.
Konsep keindahan adalah abstrak,
knsep itu baru dapat berkbmunikasisetelah diberi bentuk.
Contoh Geserng bermain di Bengawan Solo, setelah
bermain ia merenung, dan dia pun menemukan konsep keindahan, tetapi konsep
keindahan belum berkomunikasi, setelah diberi benrtuk barulah berkomunikasi,
yaitu lagu-lagu “Bengawan Solo”.
F. Makna Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi.
Serasi dari kata dasar rasi artinya cock, sesuai atau kena benar. Kata cock ,
sesuai atau kena mengandun insur pengertian perpaduan, pertentangan, ukuran , dan seimbangan.
Contohnya orang berpakaian antar kulit dan warna yang
dipakai cocok.
Dalam memadu rumah dan halaman,
rumah yang bagus, dengabn halaman yang luas dan tersusun rapi dengan
bunga-bunga yang indah-indah, orang akan memuji keserasian itu, tetapi
sebaliknya, rumah yang bagus, yang tidak mempunyai halaman tentu orang akan
mengatakan “sayang” jadi dalam memadu rumah dan halaman ada unsur ukuran-ukuran
yang seimbang.
Dalam berpakain sangat diutamakan
keserasian warna dan bentuk serta potongasn tubuh,. Ada pria dan ada wanita
yang dapat kita kagumi karena kecantikan /ketampanan pria /waniata yang se4dang
duduk, setiap orang yan g melihatnya terheran-heran melihat wajahnya hampir
semua mata memandang kearah wanita atau pria yang dikagumi itu. Tetapi setelah
berdiri, semua orang mengeluh “sayang”, tinggi orang itu tidak sesuai dengan harapan
kita, ternyata terlalu pendek, hal seperti ini juga menyatakan ukuran,.
Karena itu dalam hal keindahan,
sebagian besar ahli pikir, menjelaskan bahwa keindahan pada dasarnya adalah
sejumlah kualita/pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualitas yang
paling sering disebut adalah kesatuan, keselarasan, keseimbanagn dan
pertentangan.
Keserasian identik dengan keindahan
. sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah
dilihat. Karena itu, sebagian ahli pikir berpendapat bahwa keindahan adalah
sejumlah kualitas pokok tertentu yang terdapat [pada suatu hal.
Dalam keserlarasan itu seseorang
memiliki perasaan seimbang dan tenang, dan juga mempunyai cita rasa akan
sesuatu yang berakhir dan merasa hidup sesaat ditengah-tengah, kesempurnaan
yang menyenangkan hati dan ingin memperpanjangnya.
Keindahan sangat erat hubungannya
dengan keserasian keindahan itu juga ada hubungan erat dengan seni. Sen ini
tidak hanya terdapat dalam keindahan, seni juga ada diahas dimatematika.
Menurut mahzab Phytagoras yang
menciptakan teori pro[porsi iru mengemukakan bahwa nada-nada yang dikeluarkan
oleh seutas sinar tergantung dari panjang-pendeknya sinar.
Dalam seni ada 6 azas
1.
kesatuan total
2. tema
3. tema
variasi
4. keseimbangan
5.
perkembangan
6. tata
jenjang
matematika mempunyai peran penting
dalam seni, terutama dalam cabang seni bangunan, seni lukis, dan seni musik.
Keserasian tidak ada hubungannya
dengan kemewahan. Sebab keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan
ukuran atau keserasian merupakan pertentangfan antara nada-nada tinggi rendah ,
keras lembut, dan panjang pendek. Kadang-kadang kemewahan menunkang keserasian
tetapi tidak selalu.
G. MAKNA KEHALUSAN
Kehalusan berasal dari kata halus
artinya tidak kasar (perbuatannya) lembut, sopan baik (budi bahasanya) beradab
kehalusan berarti sifat-sifat yang halus kesopanan atau keadaban.
Halus bagi manusia itu sendiri ialah
berupa sikap halus, sikap halus adalah sikap lembut dalam menghadapi orang.
Lembut dalam pengucapan kata-kata lembut dalam roman muka , lembut dalam sikap
anggota badan lainnya.
Halus itu berarti sikap manusia
dalam pergaulan , baik dalam masyarakat kecil maupun dalam masyarakat luas.
Sikap halus atau lembut merupakan gambaran hati yanhg halus serta cinta kasih
terhadap sesama. Sebab itu orang yang bersikap menolong orang lain. Sikap
lembut juga dimiliki oleh orang yang rendah hati, karena orang yang bersikap
rendah hati adalah orang-oranmg yang halus tutur bahasanya sopan tingkah
lakunya.
Dalam Al-Qur`an allah telah
memberikan contoh dari suri tauladan yang sangat baik kepada manusia, tentang
bagaimana seharusnya cara pergaulan antar sesama. Keindahan gaya bahasa
Al-Qur`an yang halus dan baik dalam memberikan sesuatu pengarahan kepada
manusia.
Bagian-bagian rohanian yang melahirkan sikap ada 5
bagian yaitu
1. Kelembutan
dalam pergaulan
Agar dalam pergaulan terjaga kehalusan dan
kelembutannya maka harus berdasarkan prinsip : cinta kasih, kejujuran, keadilan
dan kesatuan siakp. Apabila dalam suatu keluarga itu dipegang teguh dan sebagai dasar pergaulan , maka lahirlah
kehalusan atau kelembutan, kelembuatan, kedamaian, kebahagiaan, dan ketenangan.
2. pergaulan
dalam masyarakat
keluarga adalah masyarakat, sudah
tentu masyarakat terkecil, namun keluarga itu mempunyai peranan dalam
masyarakat , karena masyarakat itu terjadi dari masyarakat kecil.
Apabila setiap keluarga menannamkan
prinsip-prinsip di atas maka keluarga-keluarga yang membentruk masyarakat itu
akan hidup tentram, damai, bahagia, dan selalu di jumpai kelembutan.
3.
kemauan
kemauan merupakan salah satu unsur
yang terdapat dalam bagian rohanian manusia. Unsur kemauan itu penting, karena
kemauanlah yang menentukan pilihan.
Yakni Berbuat baik atau tidak berbuat baik
Kemauan juga disebut karsa, karena
kemauan atau karsa itu yang menentukan pilihan untuk baik atau buruk. Kemauan
baik ialah kemauan yang sifatnya luhur, yang tidak merugikan orang lain.
Kemauan buruk ialah kemauan yang merugikan orang lain. Selain itu kemauan terbagi
dalam 3 bagin yaitu:
Kemauan lunak, kemauan keras dan kemauan berubah.
4.
Perasaaan
Perasaaan juga datangnya dari jiwa
manusi, yang wujud luarnya tampak pada tingkah lakunya perbuatan atau tindakan.
Karena itu, perasaan pun merupakan salah satu lapangan sikap
Perasaan disini yang dimaksud adalah
perasaan yang ada jiwa atau yang ada pada hati manusia. Karena dia menyeluruh
hati manusia, maka perasaan yang pada jiwa atau yang lazim ada pada hati
manusia. Perasaann perlu dikendalikan dengan baik.
5.
Pikiran
Pikiran dalah bagian rohani manusia
yang dapat menciptakan pengetahuan, gagasa, pendapat, ide, dya, upaya(akal)
teori, pertimbanagan, renungan, kesadaran, kebijaksanaan. Demikian pila orang
yang mampu mengendaliakn kemauannya dengan pikirannya adalah orang yangf
realistik.,Sebaliknya, perasaaan dan kemauan berpengaruh atas jalannya pikiran
manusia
Contoh perasaan yang halus akan mempengaruhi akal
yang sehat, keinginan, kemauan , yang
tinggi akan mendorong manusia untuk memeras otak atau pikiran agar melahirkan
ide atau gagasan yang baru.
Jadi , antara pikiran, perasaaan,
kemauan, yang lazim disebut “cipta, rasa, dan karsa” manusia merupakan jalinan
yang kuat sekali. cipta, rasa, dan karsa yangmembuat manusia selalu bergerak,
berubah, berkembang dan maju, dengan kata lain membuat orang dinamis sebab itu,
para filsuf yang menyebut ke tiga rohaniah itu “ Trias-dinamika”
H. Sekitar Masalah Kesenian
Jika melihat batasan seni atau kesenian menurut readf
diturunkan pembagian sebagai berikut.
1. Seni
Visual
Seni yang hanya di tangkap oleh mata
(khas) yaitu seni lukis karena lukisan hanya bisa di tangkap oleh indera marta,
tapi dapatdi golongkan ke penggolongan yang lain seperti sastra tertulis dan
patung atau bahkan seni gerak.
2. Seni
Lukis
seni jenis ini mestinya dapat
digolongkan juga seni visual seperti seni gerak dan patung, arsitektur dan
pahat.
3. Seni
Musik
Hasil kesatuan dari susunan
(komposisi) lagu dan karya musik dalam ekspresi bunyi yang termasuk ialah musik
imstrumen dan vokal koor.
KESIMPULAN
1.
Keindahan adalah berasal dari kata “indah” berarti bagus, permai,
cantik, molek
dan
sebagainya.
keindahan mengandung 2 makna yaitu
Ø Keindahan
dalam arti ektetik murni
Ø Keindahan
dalam ektetik terbatas
2.
Renungan adalah berasal dari kata “renung” artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau
memikirkan sesusatu dengan cara mendalam,renungan adalah hasil merenung.
Ada 3 macam kepemikiran ke filsafatan
a.
menyeluruh artinya pemikiran yang lebih luas
b. Mendasar
artinya pemikiran yang dalam
c.
spekulatif artinya hasil pemikiran yang dapata dijadikan dasar untuk
pemikiran-pemikiran selanjutnya.
3.
keserasian adalah : berasal dari bahasa “serasi” yang artinya dari kata
dasar “rasi’ artinya cocok, sesuai atau kena benar
4.
kehalusan adalah bersal dari kata “halus” artinya tidak kasar (perbuatan
) lembut, sopan, baik (budi bahasa) beradap kehalusan berarti sifat-sifat yang
halus, kesopanan atau keadaban.
5. ada 5
bagian rohanian yaitu:
a.
kemauan
b.
perasaan
c.
pikiran
d.
kelembutan dan pergaulan
e.
pergaulan dalam masyarakat.
6. Masalah
kesenian menurut read adalah
a. seni
visual
b. seni
lukis
c. seni
musik
d. seni
sastra dan seni gerak
MANUSIA DAN PENDERITAAN
Pengertian Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata dasar derita. Sementara itu kata derita merupakan serapan
dari bahasa sansekerta, menyerap kata dhra yang memiliki arti menahan atau
menanggun. Jadi dapat diartikan penderitaan merupakan menanggung sesuatu yang
tidak meyenakan. Penderitaaan dapat muncul secara lahiriah, batiniah atau
lahir-batin. Penderitaan secara lahiriah dapat timbul karena adanya intensitas
komkosisi yang mengalami kekurangan atau berlebihan, seperti akibat kekurangan
pangan menjadi kelaparan, atau akibat makan terlalu banyak menjadi kekenyangan,
tidak dapat dipungkiri keduanya dapat menimbulkan penderitaan. Adapula kondisi
alam yang ekstrem, seperti ketika terik matahari membuat kepanasan, atau saat
kehujanan membuat kedinginan.
Ada pula
penderitaan yang secara lahiriah seperti sakit hati karena dihina, sedih karena
kerabat meninggal, putus asa karena tidak lulus ujian. Atau penyesalan karena
tidak melakukan yang diharapkan. Sementara yang lahir-batin dapat muncul
dikarenakan penderitaan pada sisi yang satu berdampak pada sisi yang lain atau
dengan kata lain penderitaan lahiriah memicu penderitaan batiniah atau
sebaliknya. Misal akibat kehujanan badan menjadi kedinginan namun tidak ada
tempat berteduh akibatnya mendongkol, risau atau menangis. Ada pula karena
putus asa tidak lulus ujian menjadi tidak mau makan dan menimbulkan perut
sakit.
Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, dari yang terberat hingga ringgan. Persepsi
pada setiap orang juga berpengaruh menentukan intensitas penderitaan. Suatu
kejadian dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan
bagi orang lain. Dalam artian suatu permasalahan sederhana yang
dibesar-besarkan akan menjadi penderitaan mendalam apabila disikapi secara
reaksioner oleh individu. Ada pula masalah yang sangat urgen disepelekan juga
dapat berakibat fatal dan menimbulkan kekacauan kemudian terjadi penderitaan.
Manusia tidak
dapat mengatakan setiap situasi masalahnya sama, penderitaanya sama
solusinyapun sama. Penderitaan bersifat universal dapat datang kepada siapapun
tidak peduli kaya maupun miskin, tua maupun muda. Penderitaan dapat muncul
kapanpun dan dimanapun. Semisal saat seminar di siang hari, suasana pengap, ada
kipas anginpun masih kipas-kipas membayangkan ruang ber AC, dan pulang tidur
merentangkan badan di kasur empuk. Atau makan buah segar dan minum air dingin.
Namun pasien rumah sakit di ruang VIP, tidur di kasur empuk ruang ber-AC,
banyak buah segar dan air segar di kulkas, merasa tidak betah dan ingin cepat
pulang. Ada lagi orang yang tidak mempunyai uang merasa menderita tidak dapat
wisata saat liburan, namun ada pula orang yang berpergian membawa uang banyak
tanpa bekal hendak liburan ternyata mobil mogok di daerah yang jauh dari
permukiman, dan saat makan siang tiba, rasa lapar mulai muncur, ternyata uang
tidak dapat menolong dari penderitaan karena tidak ada barang yang bisa di
beli, terlebih muncul rasa gengsi atau keegoisan penumpang lain menambah
penderitaan.
Penderitaan
merupakan realita kehidupan manusia di dunia yang tidak dapat dielakan. Orang
yang bahagia juga harus siap menghadapi tantangan hidup bila tidak yang muncul
penderitaan. Dan orang yang menghadapi cobaan yang bertubi-tubi harus
berpengharapan baik akan mendapatkan kebahagian. Karena penderitaan dapat
menjadi energi untuk bangkit berjuang mendapatkan kebahagian yang lalu maupun
yang akan datang.
Akibat
penderitaan yang bermacam-macam manusia dapat mengambil hikmah dari suatu
penderitaan yang dialami namun adapula akibat penderitaan menyebabkan kegelapan
dalam kehidupan.
Sehingga
penderitaan merupakan hal yang bermanfaat apabila manusia dapat mengambil
hikmah dari penderitaan yang dialami. Adapun orang yang berlarut-larut dalam
penderitaan adalah orang yang rugi karena tidak melapaskan diri dari
penderitaan dan tidak mengambil hikmak dan pelajaran yang didapat dari
penderitaan yang dialami.
Penderitaan
juga dapat "menular" dari seseorang kepada orang lain. Misal empati
dari sanak-saudara untuk membantu melepaskan penderitaan. Atau sekedar simpati
dari orang lain untuk mengambil pelajaran dan perenungan.
Contoh gamblam
penderitaan manusia yang dapat diambil hikmahnya diantaranya tokoh filsafat
ekistensialisme Kierkegaard (1813-1855) seorang filsafat asal Denmark yang
sebelum menjadi filsafat besar, sejak masa kecil banyak mengalami penderitaan.
Penderitaan yang menimpanya, selain melankoli karena ayahnya yang pernah
mengutuk Tuhan dan berbuat dosa melakukan hubungan badan sebelum menikah dengan
ibunya, juga kematian delapan orang anggota keluarganya, termaksud ibunya,
selama dua tahun berturut-turut. Peristiwa ini menimbulkan penderitaan yang
mendalam bagi Soren Kierkegaard, dan ia menafsirkan peristiwa ini sebagai
kutukan Tuhan akibat perbuatan ayahnya. Keadaan demikian, sebelum Kierkegaard
muncul sebagai filsuf, menyebabkan dia mencari jalan membebaskan diri
(kompensasi) dari cengkraman derita dengan jalan mabuk-mabukan. Karena derita
yang tak kunjung padam, Kierkegaard mencoba mencari “hubungan” dengan Tuhannya,
bersamaan dengan keterbukaan hati ayahnya dari melankoli. Akhirnya ia menemukan
dirinya sebagai seorang filsuf eksistensial yang besar.
Penderitaan
Nietzsche (1844-1900), seorang filsuf Prusia, dimulai sejak kecil, yaitu sering
sakit, lemah, serta kematian ayahnya ketika ia masih kecil. Keadaan ini
menyebabkan ia suka menyendiri, membaca dan merenung diantara kesunyian
sehingga ia menjadi filsuf besar.
Lain lagi
dengan filsuf Rusia yang bernama Berdijev (1874-1948). Sebelum dia menjadi
filsuf, ibunya sakit-sakitan. Ia menjadi filsuf juga akibat menyaksikan
masyarakatnya yang sangat menderita dan mengalami ketidakadilan.
Sama halnya
dengan filsuf Sartre (1905-1980) yang lahir di Paris, Perancis. Sejak kecil
fisiknya lemah, sensitif, sehingga dia menjadi cemoohan teman-teman sekolahnya.
Penderitaanlah yang menyebabkan ia belajar keras sehingga menjadi filsuf yang
besar. Masih banyak contoh lainnya yang menunjukkan bahwa penderitaan tidak
selamanya berpengaruh negatif dan merugikan, tetapi dapat merupakan energi
pendorong untuk menciptakan manusia-manusia besar.
Contoh lain
ialah penderitaan yang menimpa pemimpin besar umat Islam, yang terjadi pada
diri Nabi Muhammad. Ayahnya wafat sejak Muhammad dua bulan di dalam kandungan
ibunya. Kemudian, pada usia 6 tahun, ibunya wafat. Dari peristiwa ini dapat
dibayangkan penderitaan yang menimpa Muhammad, sekaligus menjadi saksi sejarah
sebelum ia menjadi pemimpin yang paling berhasil memimpin umatnya (versi
Michael Hart dalam Seratus Tokoh Besar Dunia).
Dalam riwayat
hidup Bhuda Gautama yang dipahatkan dalam bentuk relief Candi Borobudur,
terlihat adanya penderitbn. Tergambar seorang pangeran (Sidharta) yang
meninggalkan istana yang bergelimangan hata, memilih ke hutan untuk menjadi
biksu dan makan dengan cara megembara di hutan yang penuh penderitaan.
Riwayat tokoh
tokoh besar di Indonesia pun dengan penderitaan. Buya Hamka mengalami
penderitaany hebat pada masa kecil, hingga ia hanya mengecap sekolah kelas II.
Namun ia mampu menjadi orang besar pada zamanya, berkat perjuangan hidup
melawan penderitaan. Contoh lain adalah Bung Hata yang beberapa kali mengalami
pembuangan namun pada akhirnya ia dapat menjadi pemimpin bangsanya.
Ketika membaca
kisah tokoh-tokoh besar tersebut, kita dihadapkan pada jiwa besar, berani
karena benar, rasa tangung-jawab, dan sebagainya. Dan tidak ditemui jiwa
munafik plin-plan, dengki, iri dan sebagainya.
Di bawah ini
adalah beberapa contoh penderitaan yang mungkin sering kita lihat di lingkungan
kita:
1. Pemutusan
hak kerja : Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini
yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban
menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah
namun juga bagi keluarganya
2. Kehilangan
orang tua : Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik.
Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya
dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain
dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu
siap membantunya.
3.
Kemiskinan : Dalam hal ini mungkin semua orang menderita
mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan miskin melarat melainkan hidup
pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang
lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada berlimpah harta namun
anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan tugas
masing”,tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata ”
makan ga makan yang penting kumpul”.
4. Bencana
: Tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh
Allah SWT. Bencana yang datang dapat menghilangkan sebagian ataupun
seluruh harta benda yang ada, bahkan dapat mengakibatkan kehilangan anggota
keluarga. Trauma yang diakibatkan oleh bencana juga sulit untuk dipulihkan. Hal
ini membutuhkan banyak waktu untuk seseorang kembali bangkit dan hidup normal
dengan membangun kehidupannya seperti sedia kala.
Penderitaan dan
Sebabnya
Sebab-sebab Timbulnya Penderitaan
1. Penderitaan
yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
2. Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan.
Pengaruh
Penderitaan
Pengaruh yang Akan Terjadi pada Seseorang Jika
Mengalami Penderitaan
Orang yang
mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap
dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative.
Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus
asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa “sesal dahulu
pendapatan, sesal kemudian tak berguna”, “nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan
dari sikap negative ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak
mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Sikap positif
yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap
anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa; anti ibu
tiri, ia berjuang melawan sikap ibu tiri; anti kekerasan, ia berjuang menentang
kekerasan, dll.
Kesimpulan
Dalam materi
ini kita dapet mengetahui tentang apa itu penderitaan, Kehidupan manusia tidak
akan datar pasti bergelombang maksudnya pasti ada yang menyenagkan dan
menyusahkan. Pederitaan juga memiliki hubungan yang sangat erat dengan manusia,
rasa sakit, siksaan menuntut manusia auntuk bankit nenjadi lebih baik namun ada
yang tidak kuat sehingga terjadi kekalutan Mental. Apa bila manusia tidak mampu
melewati sesuai denan khaidah agama manusia akan mendapat penderitaan di
akhirat berupa pemyiksaan di dalam neraka.
Dalam
menghadapi penderitaan setiap orang pasti melakukan hal yang berbeda untuk
menahan atau menyikapinya, ada yang menyikapinya dengan tindakan positif dan
negatif, misalkan yang positif ia akan lebih berusaha agar tidak mendapatkan
penderitaan yang ia sudah alami bahkan bisa menjadikannya sebagai sebuah
peluang dalam melakukang sebuah inovasi baru, sedangkan yang negatif ia akan
trauma dan membuat kondisi ia menjadi labil karena terlalu berlebihan mengikapi
penderitaannya dan bahkan sampai ingin bunuh diri. Untuk itu kesehatan rohani
setiap orang harus dijaga agar terhindar dari kekalutan mental yang bisa
merusak psikis kita.
Saran
Diharapkan
kalangan mahasiswa dan pembaca dapat melakukan penelitian lebih lanjut pada sub
bab. Mengingat luasnya pembahasan dalam makalah ini. Sehingga dapat memahami
lebih dalam.
MANUSIA DAN KEADILAN
MANUSIA DAN
KEADILAN
Pengertian Keadilan, Keadilan
menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan
diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak
dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda.
Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah
ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang
sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang
tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak
adil.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan
pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan
diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan
pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga
Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik.
Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan
pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa
keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja
sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini
terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa
keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan
kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan
kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang
memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang
sama dari kekayaan bersama.
PENGERTIAN
KEADILAN
Keadilan memberikan kebenaran,
ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga tidak memihak
kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.
Contoh Keadilan:
Seorang koruptor yang memakan uang
rakyat. Koruptor di tangkap dan dimasukan kepenjara selama 2 tahun tanpa ada
goresan luka sedikit pun pada wajahnya. Hal tersebut mencerminkan bahwa hakim
dan jaksa di indonesia tidak adil pada rakyat kecil yang dikarenakan mencuri
dompet mendapatkan masa kurungan lebih dari sang koruptor, padahal koruptor lah
yang mencuri uang rakyat lebih banyak dari pada pencopet itu. Bahkan koruptor
bisa mendapatkan fasilitas yang istimewa bahkan seperti apartemen didalam
penjara.
KEADILAN
SOSIAL
Seperti pancasila yang bermaksud
keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang
adil dan makmur. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang
seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.
5 Wujud
keadilan sosial yang diperinci dalam perbuatan dan sikap:
Dengan sila keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang
sama untuk untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu,
diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1. Perbuatan
luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap
adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap
suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4. Sikap
suka bekerja keras.
5. Sikap
menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Asas yang menuju dan terciptanya
keadilan sosial itu akan dituangkan dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara
lain melalui delapan jalur pemerataan yaitu :
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak
khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2.
Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3.
Pemerataan pembagian pendapatan.
4.
Pemerataan kesempatan kerja.
5.
Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan
kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda
dan kaum wanita.
7.
Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
8.
Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
BERBAGAI MACAM
KEADILAN
a) Keadilan
Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan
hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga
kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan
pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the
gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya
keadilan legal.
b) Keadilan
Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan
akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal
yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated
equally) Sebagai contoh: Ali bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5 tahun. Pada
waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan
sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp.100.000,-maka Budi
harus menerima Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama,
justru hal tersebut tidak adil.
c) Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara
ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian
keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua
tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak
atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh :
Dr.Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti namanya,
sebagai seorang dokter ia menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya Yanti
menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah dari dokter dan
pasien menjadi dua insan lain jenis saling mencintai. Bila dr. sukartono belum
berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan komutatif. Akan tetapi
karena dr. sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu merusak situasi rumah
tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena Dr.Sukartono melalaikan
kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak rumah tangga Dr.Sukartono.
KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa
yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakannya
sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah
kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya
dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut
satu kata dan perbuatan-perbuatan yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus
sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur juga menepati janji atau kesanggupan
yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam nuraninya
yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Hakikat kejujuran dalam hal ini
adalah hak yang telah tertetapkan, dan terhubung kepada Tuhan. Ia akan sampai
kepada-Nya, sehingga balasannya akan didapatkan di dunia dan akhirat. Tuhan
telah menjelaskan tentang orang-orang yang berbuat kebajikan, dan memuji mereka
atas apa yang telah diperbuat, baik berupa keimanan, sedekah ataupun kesabaran.
Bahwa mereka itu adalah orang-orang jujur dan benar. Dan pada hakekatnya jujur
atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan
akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau
dosa.
KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik
dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun
tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan artinya apa
yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau orang itu memang dari
hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa
bertenaga dan usaha. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak,
ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai
orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya
hidup menderita.
Sebab-Sebab Seseorang Melakukan Kecurangan
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan, ditinjau dari hubungan manusia
dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:
1. Aspek
ekonomi
2. Aspek
kebudayaan
3. Aspek
peradaban
4. Aspek
tenik
Apabila ke empat aspek tersebut
dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan
norma-norma moral atau norma hukum, akan tetapi apabila manusia dalam hatinya
telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan
yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan. Tentang baik dan buruk
Pujowiyatno dalam bukunya "filsafat sana-sini" menjelaskan bahwa
perbuatan yang sejenis dengan perbuatan curang, misalnya berbohong, menipu,
merampas, memalsu dan lain-lain adalah sifat buruk. Lawan buruk sudah tentu
baik. Baik buruk itu berhubungan dengan kelakuan manusia. Pada diri manusia
seakan –akan ada perlawanan antara baik dan buruk. Baik merupakan tingkah laku,
karena itu diperlukan ukuran untuk menilainya, namun sukarlah untuk mengajukan
ukuran penilaian mengenai halyang penting ini. Dalam hidup kita mempunyai
semacam kesadaran dan tahulah kita bahwa ada baik dan lawannya pada tingkah
laku tertentu juga agak mudah menunjuk mana yang baik, kalau tidak baik tentu
buruk.
PEMULIHAN NAMA
BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama
orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga
dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi
orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai
harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau
perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah
laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu,
antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara
menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya.
Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala
kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau
tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus
tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan
harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan
kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh
kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela,
tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.
PEMBALASAN
Pembalasan adalah suatu reaksi atas
perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa, perbuatan yang
seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat
yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertakwa kepada
Tuhan diberikan pembalasan, dan bagi yang mengingkari perintah Tuhan pun
diberikan pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka. Pembalasan
disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapatkan
pembalasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan,
menimbulkan pembalasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya, manusia adalah
makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi
norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia bermuat amoral,
lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah
perbuatan yang melanggar hak dan kewajiban manusia lain. Oleh karena itu
manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar, maka manusia berusaha
mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu
adalah pembalasan.
HAL-HAL POSITIF YANG DAPAT DITERAPKAN SEHARI-HARI
KARENA RINGKASAN INI:
1. Menjadikan kita manusia yang lebih beradab dengan
mematuhi norma-norma
2. Mengajarkan agar kita dapat bersikap adil dan
tidak membedabedakan
3. Menjadikan kita menjadi manusia yang jujur
4. Saling menghormati antara umat beragama lainnya
5. Menjauhkan diri dari rasa pilih kasih
HAL-HAL NEGATIF YANG HARUS DIJAUHI DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI KARENA RINGKASAN INI :
1. Jangan melakukan perbuatan korupsi, baik dalam
skala kecil maupun besar
2. Jangan pernah mengambil hak milik orang lain
berperilakulah sportif dalam apapun
3. Jangan memilih-milih teman walaupun berbeda suku,
ras, dan agama
4. Jangan mengambil hak orang lain yang bukan milik
kita
5. Jauhkan diri dari sikap sombong
MANUSIA DAN
PANDANGAN HIDUP
A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup.
Sedangkan pandangan hidup itu sendiri bersifat kodrati. karena itu menentukan
masa depan setiap manusia. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan
hidup itu sendiri. Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang
dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau
pertimbangan itu sendiri merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup itu banyak sekali macam dan ragamnya.
Dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya ada 3 macam, yaitu :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang
mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan
kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif
kebenarannya.
B. CITA-CITA
Cita-cita adalah keinginan, harapan dan tujuan yang
selalu ada dalam pikiran. Itu semua merupakan yang harus diperoleh seseorang
pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak bisa terpenuhi, maka cita-cita itu sendiri di
sebut dengan angan-angan.
Diantara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan
datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Ada 3 faktor yang
mempengaruhi untuk mencapai cita-cita tersebut, yaitu :
1. Faktor Manusia, tergantung dari dirinya sendiri apa dia mau mencapai
cita-citanya atau tidak. Dan harus dilakukan dengan usaha nya sendiri.
2. Faktor kondisi, sesuai kondisi yang sedang dia rasakan. Apa dia bisa
menempati sesuai kondisi yang dia alami atau tidak.
3. Faktor tingginya cita-cita, semakin tinggi cita-cita kita semakin
besar pula usaha yang harus kita lakukan tergantung apa cita-cita yang kita
inginkan.
C. KEBAJIKAN
Kebajikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada
hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma
agama dan etika. Manusia berbuat baik karena menurut kodratnya manusia itu
baik, makhluk yang bermoral dan beretika. Atas dorongan suara hatinya cenderung
manusia untuk berbuat kebaikan.
Manusia merupakan makhluk sosial yang artinya : manusia
yang hidup bermasyarakat, manusia yang saling membutuhkan satu dengan yang
lainnya, manusia saling tolong menolong dan saling menghargai sesama umat
manusia. Sebaliknya pula manusia saling mencurigai, saling membenci, saling
merugikan, dan sebagainya.
Ada 3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap manusia,
yaitu :
1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu
seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan
yang baik maupun tidak baik.
3. Faktor pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai
hidup dan hingga sampai dewasa.
D. USAHA / PERJUANGAN
Usaha atau perjuangan adalah kerja keras untuk
mewujudkan suatu cita-cita yang di inginkan. Setiap manusia harus bekerja keras
demi kelangsungan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha atau
perjuangan. Perjuangan untuk hidup itu sudah kodrat manusia, tanpa usaha atau
perjuangan manusia tidak dapat hidup sempurna. Bila kita menginginkan sukses
kunci nya kita harus berusaha dan berdoa. Berusaha dalam artian belajar dengan
tekun, rajin dan giat.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu
maupun dengan tenaga atau jasmani. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh
kemampuan karena kemampuan terbatas itulah menjadi tolak ukur setiap kemakmuran
antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Kemampuan itu terbatas
pada fisik dan keahlian atau keterampilan dari manusia itu sendiri.
E. KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan
hidup berasal dari akal atau kekuasaan allah. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution,
ada 3 aliran filsafat yaitu :
1. Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang
merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari allah.
2. Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika atau akal. Manusia
mengutamakan akal dan dengan akal manusia berpikir.
3. Aliran Gabungan
Dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal.
Kekuatan gaib misalnya kekuatan yang berasal dari allah dan percaya adanya
allah sebagai dasar keyakinan.
F. LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN
HIDUP YANG BAIK
Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup yang
berbeda walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup
itu tergantung pada diri kita sendiri. Ada yang memperlakukan pandangan hidup
itu sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan ada juga yang memperlakukannya
sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Pandangan hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan
cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
Mengenal : merupakan suatu kodrat manusia yaitu merupakan tahap pertama
dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jalan ini mengenal apa itu pandangan
hidup.
Mengerti : tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah
mengerti. mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu
sendiri.
Menghayati : dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran
yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.
Meyakini : dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang
ikhlas terhadap pandangan hidup itu.
Mengabdi : sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu
yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang
lain.
Mengamankan : langkah yang terakhir ini merupakan langkah terberat dan
benar-benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi
segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.
Hal positif yang dapat kita ambil dari materi ini:
1. Bermimpilah yang tinggi agar kita termotifasi untuk meraihnya dan
tidak menjadikan itu hanya sebuah harapan
2. Selalu berdoa pada Tuhan agar dikabulakan cita-cita dan harapan kita
3. Optimis dalam menjalani hidup
4. Saling menghargai satu samalain
Hal negatif yang perlu dihindari dalam kehidupan sehari-hari :
1. Jangan cepat merasa puas dengan apa yang kita dapat
2. Tidak boleh merasa tinggi hati
3. Jangan meremehkan sesuatu
4. Hindari sifat angkuh
MANUSIA DAN
TANGGUNG JAWAB SERTA PENGABDIAN
A. Pengertian Manusia, Tanggung Jawab, dan Pengabdian
1. Pengertian Manusia
Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang
ingin memperoleh keuntungan atu selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering
disebut homo economicus ( ilmu ekonomi ). Manusia merupakan mahluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan ( politik )
Manusia adalah makhluk yang diberi kelebihan dibanding
makhluk lain yang berupa akal dan budi yang lazim disebut pikiran dan perasaan
tersebut telah memungkinkan munculnya tuntutan-tuntutan hidup bagi manusia
dibanding dengan makhluk lain. Orang yang bertanggungjawab dapat memperoleh
kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya
1. Manusia itu terdiri dari
empat unsur yang saling terkait, yaitu :
Ø Jasad; yaitu badan kasar manusia
yang nampak pada luarnya, dapat diraba, dan difoto, dan menempati ruang dan
waktu.
Ø Hayat; yaitu mengandung unsure
hidup, yang ditandai dengan gerak
Ø Ruh; yaitu bimbingan dan
pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran,
suatu kemampuan mencipta yang bersift konseptual yang menjadi pusat lahirnya
kebudayaan.
Ø Nafas; dalam pengertian diri
atau keakuan, yaitu kesadaran tentan diri sendiri
2. Manusia sebagai satu
kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :
Ø Id. Yang merupakan struktur
kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido
murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan
terkait masalah sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses
ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi
terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator
antara insting Id dengan dunia luar.
Ø Ego. Merupakan bagian atau
struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut
sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id
ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
Ø Superego. Merupakan struktur
kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia limat tahun.
Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri
individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego
menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri
melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
Dari uraian diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia
dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsure-unsur manusia. Seringkali
misalnya orang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat
dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id
dibandingkan super-egonya. Atau seringkali ada kelainan yang terjadi pada
manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh pendek berani tampil
ke muka umum, dapat diterangkan dengan mengacu pada unsur nafsu (kesadaran diri
) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa
bagi tingkah laku manusia.
Hakekat Manusia :
1. Mahluk ciptaan Tuhan yang
terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
2. Mahluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna, jika dibandingkan denan mahluk lainnya.
3. Mahluk biokultural yaitu
mahluk hayati yang budayawi.
4. Mahluk Ciptaan Tuhan yagn
terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja
dan berkarya.
2. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia
adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab
menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah kewajiban menanggung, memikul jawab,
menaggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menaggung akibat.
Tanggung jawab
adalah kesadaran manusia akan tinggkah laku atau perbuatannya yang disengaja
maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran dan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran
atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas
kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup
bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian
kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab.
Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain yang memaksa
tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua
sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain.
Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian
ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak
lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan
memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat.
Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau
beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang
berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian
pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang
berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan
antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan
selalu dipelihara dengan baik.
Tanggungjawab itu ciri manusia beradab (berbudaya).
Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk
perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian
atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan
bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan,
keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.
Seumpamanya posisi kita sebagai pelajar, tugas kita
adalah belajar ketika telah kita mau belajar. Maka kita telah melaksanakan
kewajiban kita sebagai pelajar, berarti pula kita telah bertanggung jawab
terhadap kewajiban kita. Bagaimana kegiatan belajar kita. Itulah tanggung jawab
kita.
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang bertanggung
jawab. Disebut demikian karena manusia merupakan makhluk sosial, juga merupakan
makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab.
Manusia juga memiliki peranan dalam konteks sosial, individual, maupun
teologis.
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban.
Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan
terhadap seeorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak, dan dapat juga
tidak mengacu terhadap hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung
jawab terhadap kewajbannya.
Macam-Macam Tanggung Jawab
Sebagai makhluk sosial,
manusia mempunyai tanggungjawab bisa terhadap diri sendiri khususnya,
dan tanggung jawab terhadap orang lain. Berikut ini macam-macam tanggung jawab
manusia sebagai makhluk sosial, individual, maupun teologis:
1. Tanggung jawab terhadap
diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan
kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan
kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan
masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya
manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan
seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri,
berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan
angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak
luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
2. Tanggung jawab kepada
keluarga
Masyarakat kecil adalah keluarga, keluarga adalah bapak,
ibu, kakak, adik, suami, istri, dan orang lain yang menjadi keluarga. Tiap
anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini
menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.
3. Tanggung jawab kepada
masyarakat
Sebagai makhluk sosial manusia juga merupakan anggota
dari masyarakat. Jadi, dalam berpikir, bertingkah laku, berbicara, sebagainya
manusia terikat oleh masyarakat. Ketika terdapat kesalahan dalam berpikir,
berbicara, dan bertingkah laku sebagai makhluk sosial manusia juga harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada masyarakat.
4. Tanggung jawab kepada
Bangsa/Negara
Manusia adalah salah satu warga negara suatu negara.
Dalam berpikir, berbuat bertindak, dan
bertingkah laku, manusia tidak dapat lepas dari norma-norma dan aturan-aturan
hukum yang ada pada negara tersebut. Manusia tidak dapat berbuat semaunya
sendiri bila perbuatan manusia itu salah. Maka manusia harus
mempertanggungjawabkannya pada negara.
5. Tanggung jawap kepada Tuhan
Manusia ada tidak dengan sendirinya. Manusia ada karena
diciptakan oleh Tuhan. Dengan segala perintahnya yang telah diberikan kepada
manusia, maka manusia bebas berpikir,
bertindak, bertingkah laku, dan mengembangkan dirinya. Dalam mengembangkan
dirinya, manusia bertingkah laku dan berbuat sudah tentu. Dalam perbuatannya,
manusia banyak melakukan kesalahan baik yang disengaja atau yang tidak
disengaja. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia harus bertanggung jawab atas
semua perbuatabn yang telah dilakukannya di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
3. Pengertian Pengabdian dan Pengorbanan
Pengabdian adalah perbuatan baik berupa pikiran,
pendapat atau pun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, antara lain kepada rasa
cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan yang semua dilakukan dengan
ikhlas. Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian
dan pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang bekerja
keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti mengabdi keapada
keluarga.
Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan
mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada
Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan
perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan. Pengorbanan berasal dari kata korban atau
kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarati pemberian untuk
menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu
mengandung keikhalasan yangtidak menganadung pamrih. Suatu pemberian yang
didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak begitu
jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan
sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah
tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama
teman. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa
harta benda, pikiran dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa
ada transaksi, kapan sja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada
perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu
misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu
dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Hakikat timbulnya pengabdian adalah rasa tanggung jawab.
Apabila seseorang bekerja keras dari pagi sampai sore hari dibeberapa tempat
untuk mencari kebutuhan rumah tangga,
berarti mengabdi kepada keluarga karena kasih sayang cinta kepada keluarga.
Pengabdian dibagi menjadi beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
1. Pengabdian kepada keluarga
Pada hakekatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup
keluarga tersebut didasarkan atas cinta dan kasih sayang. Kasih sayang
mengandung serta menyebabkan adanya pengabdian dan pengorbanan. Apabila kasih
sayang tidak disertai pengabdian. Berarti kasih sayang itu palsu atau semu.
Pengabdian kepada keluarga dapat berupa pengabdian kepada isti atau anak-anakn
dan juga pengabdian kepada orang tuanya, istri mengabdi kepada suami dan anak
-anak mengabdi kepada orang tuanya.
2. Pengabdian kepada
masyarakat
Manusia adalah anggota masyarakat, ia tidak dapat hidup
tanpa orang lain, karena setiap orang saling membutuhkan satusama lain, bila
manusia yang hidup di masyarakat tetapi tidak menganggap orang lain
disekitarnya (tidak mau bermasyarakat) maka ketika dia mempunyai suatu masalah,
kesulitan yang luar biasa, maka masyarakat tidak akan membantunya. Cepat atau
lambat, manusia yang demikian akan menyadari bahwa mereka adalah makhluk sosial
yang membutuhkan orang lain dan pada akhirnya kembali kepada masyarakat. Demi
masyarakat, anggota masyarakat harus mengabdikan dirinya kepada kepada
masyarakat, mempunyai rasa tanggung jawab terhadap masyarakat, sebab nama baik
ia tinggal membawa nama baiknya pula.
3. Pengabdian pada Negara
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk berbangsa dan
bernegara. Oleh karena itu, manusia sebagai warga negara suatu bangsa harus
memiliki tanggung jawab serta kasih sayang terhadap negaranya. Kasih sayang
manusia terhadap negaranya biasanya berbentuk sebuah pengabdian. Pengabdian
bisa berupa perjuangan yang dilakukan oleh manusia tersebut agar suatu negara
terbebas dsri penjajahan dan menuju ke arah yang lebih maju.
4. Pengabdian kepada Tuhan
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia wajib mengabdikan
dirinya kepada Tuhan yang telah menciptakannya. Pengabdian berarti penyerahan
diri sepenuhnya kepada Tuhan dengan melaksanakan tugasnya sebagai seorang
hamba, dan hal tersebut merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
B. Hubungan Manusia dan Tanggung Jawab
serta Pengabdian
Setiap manusia harus bertanggung jawab terhadap apa yang
diperbuatnya. Setiap manusia harus berani menanggung resiko dari apa yang
dilakukannya. Sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk
sosial dan makhluk ciptaan Tuhan, tanggung jawab manusia dapat dibedakan atas
tanggung jawab terhadap dirisendiri, terhadap masyarakat, dan tanggung jawab
terhadap Tuhan.
Tuhan telah menciptakan manusia lengkap dengan segala peralatannya,
diberi hidup, akal dan budi. Semua pemberian itu harus dipelihara. Terhadap
hidup, manusia dituntut tanggung jawabnya disamping menggunakan akal dan
budinya itu sebagaimana mestinya, juga dituntut menanggung resiko akibat dari
perbuatan akal budinya.
Sebagai makhluk sosial manusia juga dibebani tanggung
jawab sosial pula. Setiap angggota masyarakat dituntut untuk bertanggung jawab
demi tegaknya peraturan. Semua periklaku setiap anggota masyarakat harus dapat
diterima oleh masyarakat bersangkutan. Bila ada pelanggaran dia akan
mendapatkan hukuman dari masyarakat bersangkutan.
Tanggung jawab manusia yang lainnya, tanggung jawab
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Manusia diberi tugas oleh Tuhan untuk menjadi
khalifah di dunia, untuk mengatur alam semesta supaya tetap baik, harmonis dan
dapat dimanfaatkan. Sehinggga manusia bertanggung jawab terhadap alam semesta
ini untuk dipelihara.
Pada hakikatnya manusia
adalah makhluk yang bertanggung jawab. Disebut demikian karena manusia
merupakan makhluk sosial, juga merupakan makhluk Tuhan. Manusia memiliki
tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab. Wujud tanggungjawab juga berupa
pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan adalah perbuatan baik
untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah
rasa tanggungjawab.
KESIMPULAN
Tanggung jawab adalah kesadarn manusia akan tinggkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran dan kewajibannya. Seseorang
mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas
segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya
tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam
lingkungan alam.
Tanggung jawab terbagi menjaadi empat jenis yaitu :
1. Tanggung jawab terhadap
keluarga.
2. Tanggung jawab terhadap
masyarakat.
3. Tanggung jawab terhadap
bangsa dan negara.
4. Tanggung jawab terhadap
Tuhan.
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang bertanggung
jawab. Disebut demikian karena manusia merupakan makhluk sosial, juga merupakan
makhluk Tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab.
Wujud tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan
pegorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab.
MANUSIA DAN
KEGELISAHAN
A. PENGERTIAN
KEGELISAHAN
Pengertian kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan
seseorang tidak tenteram hatinya maupun
perbuatannya, selalu merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak
sabar, dalam kecemasan.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari
kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan
sebagai kecemasan, kekhawatiaran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan
berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi menyatakan bahwa
seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada 3 macam kecemasan
yang menimpa manusia yaitu : kecemasan kenyataan ( obyektif ), kecemasan
neorotik, dan kecemasan moril.
(a) Kecemasan obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman
perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya
adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk
mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat
pembawaan, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia
berada dekat dengan benda-benda tertentu dan keadaan tertentu dari
lingkungannya.
(b) Kecemasan neorotik (
syaraf )
Kecemasan yang timbul karena pengamatan tentang bahaya
dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemaasan ini dibagi tiga macam, yakni :
(1) Kecemasan yang timbul
karena penyesuaian diri dalam lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu
takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga
menekan, dan menguasai ego. Kecemasan in menjadi sifat dari seseorang yang
gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
Contoh :
Seorang anak berumur 10 tahun dan duduk di kelas V SD. Bulan depan
ayahnya akan dipindahkan ke kota lain dan sekeluarga harus ikut. Ia harus
pindah sekolah tempat ayahnya bertugas. Ibu anak juga nampak gelisah, karena ia
telah betah di tempat lama dan aktif mengumpulkan dan memajukan ibu-ibu. Anak
takut jika ia tidak mendapat banyak kawan di tempat baru.
(2) Bentuk ketakutan yang
tegang dan irrasional ( phobia ). Bentuk khusus dari phobia adalah intensitas
ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutkannya.
Misalnya seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet karena pada
masa kecil dulu ia diberi balon karet oleh ayahnya juga untuk adiknya. Dalam
suatu pertengkaran ia memecahkan balon adiknya, sehingga ia mendapat hukuman
yang keras dari ayahnya sehingga perasaan bersalah menjadi terhubung dengan
balon karet.
(3) Rasa takut lain ialah
rasa gugup, gagap, dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa
ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalha perbuatan meredakan diri yang
bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neorotis yang sangat
menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun
ego dan superego melarangnya.
Contoh :
Seseorang yang tidak biasa menyanyi atau bicara di depan umum,
sekonyong-konyong diminta untuk menyanyi atau berpidato, maka ia gelisah,
gemetar, dan hilang keseimbangan, sehingga sulit berbicara atau bernyanyi.
(c) Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang.
Tiap pribadi yang memiliki bermacam-macam emosi seperti : iri, benci, dendam,
dengki, marah ,gelisah, cinta, rasa kurang merupakan sebagian dari pernyataan
individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat.
Sifat-sifat ini adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan
manusi akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa.
Misalnya, seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka dalam
pergaulannya ia terbatas kalau tidka tersisihkan, sementara itu ia pun tidka
berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai
sebagai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan
kecemasan moril.
B. SEBAB-SEBAB
ORANG GELISAH
Apabila kita kaji, sebab-sebab orang gelisah adalah
karena pada hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu diakibatkan
dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dari dalam.
Contoh:
Bila ada suatu tanda bahaya ( bahaya banjir, gunung
meletus, atau perampokan), orang tentu akan gelisah. Hal itu disebabkan karena
bahaya itu mengancam akan hilangnya beberpa hak orang sekaligus, misalnya hak
hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan, hak kemerdekaan hidup, dan
mungkin hak nama baik. Jika tanda bahaya dibunyikan terus menerus dan
bersaut-sautan makin lama semakin dekat, tentu orang-orang akan gelisah. Apakah
yang akan terjadi? Meskipun peristiwa belum terjadi, tetapi yang jelas itu
merupakan tanda bahaya.
C. USAHA-USAHA
MENGATASI KEGELISAHAN
Berikut ini adalah cara-cara yang dapat dicoba untuk
mengatasi kegelisahan.
Pertama, mulailah dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap
tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang sehingga segala
kesulitan dapat kita atasi.
Contoh:
Dokter yang menghadapi istri dan anak yang sedang sakit,
justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter
tidak dapat berbuat apa-apa bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena ia
merasa khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi
pasien yang bukan keluarganya.
Cara kedua, yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran ;
pertama-tama, kita tanyakan kepada diri kita sendiri ( introspeksi ), akibat
yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan
terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Dengan
menganalisa akibat yang ditimbulkan oleh kecemasan dan bila kita tidak dapat
mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak
semua pengalaman hidup di dunia ini menyenangkan.
Yang kedua, kita bersedia menerima akibat dengan rasa
tabah dan senang hati niscaya kecemasan tersebut akan sirna dalam jiwa kita.
Yang ketiga, dengan bersama-sama berjalannya waktu kita
dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat
timbulnya kecemasan, dengan demikian kita akan tidak merasakan lagi adanya rasa
kecemasan / kegelisahan dalam jiwa kita.
Dan cara terakhir yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan.
Kita pasrahkan nasib kita sepenuhnya kepada-Nya. Kita harus percaya bahwa
Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha penyayang dan Maha Pengampun.
D. KETERASINGAN
Pengertian keterasingan adalah hal-hal yang berkenaan
dengan tersisihkan dari pergaulan, tepencil , atau terpisah dari yang lain.
Keterasingan adalah bagian hidup manusia dengan sebab dan kadar yang
berbeda satu sama lain.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan adalah
perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh
masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak
dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Keterasingan dalam hal ini sifatnya dapat dipaksakan
oleh anggota masyarakat, ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat
kepada si pelaku. Dengan maksud agar si pelaku tidak merugikan orang lain lagi
atau membuat gelisah orang lain, dan si pelaku dapat menjadi sadar, sehingga
dapat memperbaiki perilakunya yang bertentangan dengan nilai-nilai
kemasyarakatan itu.
Keterasingan yang dipaksakan oleh manusia lain dalam
masyarakat misalnya, tidak simpati, tidka mau berurusan, tidak mau mendekati,
tidak mempedulikan,memboikot, mengisolasi si pelaku. Apabila dengan perilaku
masyarakat masih tidak menyadarkan si pelaku,
maka keterasingan dapat dipaksakan oleh institusi yang diciptakan
masyarakat misalnya pengadilan.
E. KESEPIAN
Pengertian kesepian adalah merasa sunyi atau lengang,
tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian
hidup manusia, bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya.
SEBAB-SEBAB TERJADINYA KESEPIAN
Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal ini
orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka
bergaul,dan sebagianya. Ia lebih senang hidup sendiri.
Contoh:
Pangeran Sidharta, putra Raja Kapilawastu, meninggalkan
istana, tempat kemewahan, keramaian, dan ketidakpastia. Karena frustasi
menyaksikan kontradiksi keadaan istana dengan keadaan luar istana yang penuh
penderitaan, maka ia meninggalkan istana pergi ke tempat yang sepi , mencari hakekat
hidup.
Keterasingan dan kesepian itu serupa tetapi tidak sama,
namun ada hubungannya. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada sebab
akibat.
Jadi kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan
akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman
sepergaulan, maka orang yang bersikap sombong hidup terasing, terpencil dari
keramaian hidup sehingga kesepian.
Orang yang frustasi bersikap rendah diri, sengaja
menjauhi pergaulan ramai, kebalikan dengan orang yang bersikap sombong. Orang
yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga
dibanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri yang mengakibatkan
perasaan kesepian.
F. KETIDAKPASTIAN
Pengertian ketidakpastian adalah keadaan yang tidak
pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang
jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Ini semua adalah akibat pikirannya
tidak dapat konsentrasi, yang disebabkan oleh berbagia sebab dan pikiran kacau.
Contoh :
Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian
sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah. Lulus atau tidak
lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya.
Ketidakpastian ini akan merugikan karena status dari karir itu terancam. Karena
ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang, berhubung ada orang lain yang lebih
dulu memenuhinya.
G. SEBAB-SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Orang yang pikirannya terganggu tidka dapat lagi
berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Mereka menampakkan
tanda-tanda obsesi, phobia, delusi, gerakan-gerakan gemetar, kehilangan
pengertian, kehilangan kemampuan untuk menangkap sesuatu.
Beberapa sebab orang tidak dapat berpikir dengan pasti , yaitu :
1. Obsesi
Merupakan gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau
perasaan tertentu yang terus menerus , biasanya tentang hal-hal yang tak
menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya, selalu
berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh :
Seorang pedangan yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada
kawannya yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru
menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.
2. Phobia
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal,
kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
Contoh :
Phobia ketinggian, phobia
binatang, phobia benda-benda.
3. Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga
adadorongan yang tak disadari melakukan
perbuatan yang serupa berkali-kali.
Contoh :
a. Keinginan untuk mengambil
barang ( mencuri ), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikan
ingin membeli, mampu ia membelinya (kleptomania)
b. Keinginan minum minuman
keras. Orang itu bukan pemabuk, tetapi bial dilanda pikiran atau perasaan
kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung
4. Histeria
Ialah niorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental,
kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu
menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
Contoh:
Ketika Ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang
orang-orang mengetuk pintu,mengucap salam. Dijawabnya dan keluarlah ia. Di
luar, kagetlah ia melihat orang banyak mengusung jenazah yang ditutupi kain.
Ibu itu langsung bertanya, “Siapa itu? Itu kan bukan Kang Bakri!”. Semua orang
yang ditanya diam. Akhirnya dia berteriak histeris lalu pingsan . ( film orang
–orang laut ).
5. Delusi
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan
suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar
kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.
Delusi ada 3 macam, yaitu:
a. Delusi persekusi :
menganggap keadaan sekitarnya jelek. Seseorang yang mengalami delusi persekusi
tidak mau mengenal tetangga kiri kanan karena menganggap jelak.
b. Delusi keagungan :
menganggap dirinya orang penting dan besar. Orang seperti ini biasanya gila
hormat. Menganggap orang-orang di sekitarnya sebagai orang-orang tidak penting.
Akhirnya semua orang menjauhinya juga.
c. Delusi melankolis :
merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten
atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan
otot-otot tak berkuasa lagi.
Contoh :
Pak Joyo orang kampung dipanggil ke pengadilan untuk dimintai
kesaksiannya. Tetapi karena taku, ia gemetar, keringat dingin, ditanya tidak
bisa menjawab. Akhirnya jaksa tak memperoleh kesaksian apa –apa darinya.
6. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indera.
Dengan sugesti diri orang dapat berhalusinasi.
Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang
mabuk atau pemakai obat bius. Terkadang, karena halusinasi orang merasa
mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan
timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak
dalam perbuatan penderita.
( penderita menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsang
khayalan sendiri).
7. Keadaan emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh
emosinyg yang tampak pada keseluruhan pribadinya : gangguan pada nafsu makan,
pusing-pusing , muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi / lemak.
Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembiran dengan gerakan lari-larian,
nyanyian, tertawa, atau berbicara. Sikap ini berupa kesedihan menekan, tidak
bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak mau
berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.
H. USAHA-USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
Untuk menyembuhkan pikiran yang tidak pasti, bergantung
kepada mental si penderita. Apabila penyebab telah diketahui, kemungkinan juga
tidak dapat sembuh. Bila hal ini terjadi, maka jalan yang paling baik bagi
penderita adalah diajak atau pergi sendiri ke psikolog. Bila penyebabnya jelas,
misalnya rindu, maka obatnya mudah, yaitu dipertemukan dengan orang yang
dirindukan.
Phobia atau jenis takut bisa dilatih dari sedikit, sehingga
tidak takut lagi. Orang takut ualr, takut ular yang berbulu, dapat disembuhkan
karena dibiasakan dengan benda-benda tersebut. Orang yang bersikap sombong atau
angkuh bila mengalami musibah, baru berkurang kesombongannya, tetapi mungkin
tidak. Andaikata mereka sadar, kesembuhan itu adalah karena pengalaman. Jadi
menyembuhan masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.
MANUSIA DAN
HARAPAN
A. Pengertian
Harapan
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan
supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang
diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut
permasalahan masa depan.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa
harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal
sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan – pesan kepada ahli
warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Misalnya, Budi
hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli
mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan berakibat
menjadi tertawaan orang banyak seperti pribahasa “Si pungguk merindukan bulan”,
walaupun tidak ada yang tidak mungkin didunia ini bila Tuhan berkehandak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan
pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan
dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada
akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
B. Apa
Sebab Manusia Mempunyai Harapan ?
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial.
Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni
ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu
manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya,
seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental /
spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan
manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan
alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan
oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata,
mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk
itu semua.
Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia
mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis
besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau
kebutuhan manuis itu ialah :
a) Kelangsungan hidup
(survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai
dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita
(self actualization)
C. PENGERTIAN
DOA
Menurut bahasa do'a berasal dari kata "da'a"
artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara' do'a berarti "Memohon
sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang
memudharatkan.1
Adapun lafadz do'a yang ada dalam al Qur'an bisa bermakna sebagai
berikut:
1. Ibadah, seperti firman Allah: Dan janganlah kamu menyembah apa-apa
yang tidak memberi manfaat dan tidak memberi madharat kepadamu selain Allah,
sebab jika kamu berbuat demikian make, kamu termasuk orang-orang yang zhalim.
(Yunus: 106).
2. Perkataan atau Keluhan. Seperti pada firman Allah: Maka tetaplah
demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang
telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (al Anbiya: 15).
3. Panggilan atau seruan. Allah berfirman: Maka kamu tidak akan sanggup
menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan
orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling ke
belakang. (ar- Rum: 52)
4. Meminta pertolongan. Allah berfirman: Dan jika kamu (tetap) dalam
keraguan tentang at Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad)
buatlah satu surat yang semisal at Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu
selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. (al Baqarah: 23).
5. Permohonan. Seperti firman Allah: Dan orang-orang yang berada dalam
neraka berkata kepada penjagapenjaga jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu
supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari." (al Mukmin: 49).
Macam-Macam Do’a
Syeikh Abdurrahman bin Sa'diy berkata: "Setiap perintah di dalam al
Qur'an dan larangan berdo'a kepada selain Allah, meliputi do'a masalah
(permintaan) dan do'a ibadah." 2
Adapun perbedaan antara kedua macam do'a tersebut adalah:
Do'a masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk
diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya
permintaan. Dan ini dibagi menjadi tiga:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid
dan berpahala. -red. vbaitullah)
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu
memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan,
pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa
besar.
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa
dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang lain, yang masih hidup untuk
memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
Do'a Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan
yang diberikan kepada Allah balk lahiriah maupun batiniah, karena pada
hakikatnya semua bentuk ibadah misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya,
tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari
azab-Nya.
D. Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui
atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan
dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada beberapa kalimat yang dapat
kita perhatikan :
Ia tidak percaya pada diri sendiri. Saya tidak percaya ia berbuat seperti
itu, berita itu kurang dapat dipercaya. Bagaimana juga kita harus percaya
kepada pemerintah. Kita harus percaya akan nasehat – nasehat yang berasal dari
Al-qur’an. Dengan contoh berbagai kalimat diatas maka dapat ditarik kesimpulan,
bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.
E. Berbagai
Kepercayaan Dan Usaha Meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas
:
• Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap
pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan
Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah,
dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan
kepadanya.
• Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya
kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain
itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan
kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu
dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi,
meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada
orang lain.
• Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat
tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan
langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah
pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban
kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai
kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat,
(kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada
negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang
(individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara.
Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada
negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang
mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya
mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun
demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber
kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya
kepada negara/pemerintah.
• Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat
penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi
diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan
kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat
menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong
umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab
tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu
jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus
percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan
atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta
seisinya merupakan konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan
pemujaan kepada zat tersebut.
Usaha-usaha Meningkatkan Percaya pada Tuhan
Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan
suka menolong, dermawan, dan
sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
Hal positif yang harus ada pada diri kita:
1. Bermimpilah yang
tinggi agar kita termotifasi untuk meraihnya dan tidak menjadikan itu hanya
sebuah harapan
2. Selalu berdoa pada
Tuhan agar dikabulakan cita-cita dan harapan kita
3. Selalu optimis jangan
pernah pesimis
4. Terima masukan-masukan
atau dorongan-dorongan yang memotifasi kita
Hal negatif yang perlu dihindari:
1. Jangan cepat merasa
puas dengan apa yang kita dapat
2. Jangan menjadi orang
yang sombong
3. Jangan meremehkan
sesuatu
4. Hindari sifat terlalu
percaya diri karna dapat menjadi bumerang pada diri kita sendiri
SUMBER
http://exalute.wordpress.com/2009/03/29/manusia-dan-penderitaan/